1. Karakteristik Wirausaha
Karakteristik yang
dimaksud dalam konteks materi disini (wirausaha) adalah sesuatu yang
berhubungan dengan cirikhas, watak, perilaku tabiat, sikap seseorang
(wirausaha) terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan
batin.
Menurut Geoffrey G. Meredith dalam bukunya “Kewirausahaan”, ciri-ciri
profil wirausaha adalah sebagai
berikut :
Ciri-ciri :
-. Percaya diri
-. Berorientasikan tugas dan hasil
-. Pengambil resiko
-. Kepemimpinan
-. Keorisinilan
-. Berorientasi ke
masa depan
Watak :
-. Keyakinan,
ketidaktergantungan, induviduali-tas, optimisme.
-. Kebutuhan
akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energitic, inisiatif.
-. Kemampuan
mengambil resiko, suka pada tantangan.
-. Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran saran
dan kritik.
-. Inovatif
dan kreatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak.
-. Pandangan ke
depan, perseptis.
Sedangkan Bygrave
merumuskan 10 sifat dari wirusaha yang terkenal dengan istilah 10 D yaitu :
a. Dream (mimpi)
Seorang wirausaha
mempunyai bisi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
b. Decisiveness (cepat mengambil keputusan)
Seorang wirausaha
adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat
keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan
mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis.
c.
Doers (pelaku)
Seorang wirausaha dalam membuat keputusan
akan langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin.
Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
d.
Determination (ketetapan hati)
Seorang wirausaha,
melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi
dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada kalangan dan rintangan yang
tidak mungkin dapat diatasi.
e.
Dedication (dedikasi)
Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang
tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk
sementara. Wirausaha di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah.
Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan
bisnisnya.
f.
Devotion (kesetiaan)
Seorang wirausaha mencintai pekerjaan
bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan
yang sangat efektif untuk menjual produknya.
g.
Detail (rincian)
Seorang wirausaha
sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau
mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
h. Destiny (nasib)
Seorang wirausaha
bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia
merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
i.
Dollars
(uang)
Seorang wirausaha
tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan karena masalah uang.
Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil
dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
j.
Distribute (distribusi)
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan
kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya itu yaitu orang-orang
yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnisnya.
Untuk mewujudkan
karakteristik (ciri, watak dan sifat) diatas dibutuhkan :
a. Kerja Keras
Artinya kegiatan
yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti
sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasan
hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.
Contoh :
Seorang penjahit
harus memenuhi janji kepada pelanggan, sesuai waktu yang ditetapkan walaupun
harus dikerjakan siang dan malam.
b. Disiplin
Artinya sikap yang
selalu tepat waktu dan tepat janji. Sehingga orang lain mempercayainya, modal
utama dalam berwirausaha adalah “perolehan kepercayaan dari orang lain”.
Contoh :
Seorang pengusaha
warung harus selalu tepat dan disiplin dalam membuka dan menutup warungnya,
karena pembeli sudah memperkirakan sesuai dengan kebijaksanaan buka/tutupnya
warung. Seandainya pengusaha tidak disiplin dalam membuka dan menutup warung,
pembeli kecele (salah menduga) dan enggan untuk datang membeli.
c.
Mandiri
Artinya sikap untuk tidak menggantungkan
keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan
karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar.
Karena orang lain, tetapi besar karena usaha
kerasnya resiko yang dihadapi serta hambatan dan masalah yang harus
diselesaikan adalah milik kita sendiri dan kita yang memutuskan cara menghadapi
dan menuntaskannya, tentunya selalu berdo’a dan ingat kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Contoh :
Norman Edwin pendaki gunung yang mempunyai
reputasi nasional, sampai dengan akhir pendakiannya (meninggal dunia) ketika
berusaha menyelamatkan temannya, masih mengenakan perlengkapan pendakian yang
dipersiapkan sendiri sesuai standar profesional seorang pendaki.
d.
Realistis
Yaitu cara berfikir yang penuh dengan
perhitungan dan sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan
bukan hanya menjadi angan-angan atau mimpi belaka. Oleh karena itu apabila anda
memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan
kemungkinan realitasnya atau keterlaksanaannya.
Contoh :
Sekelompok siswa SMK jurusan Otomotif
memberanikan diri membuat mobil dengan cara merakit onderdil dan mesin bekas,
serta membangun bodi sesuai keinginan dan kemampuannya.
f.
Prestatif
Yaitu melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa
yang akan diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh
penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya
orang lain.
Contoh :
Teguh Karya dalam menggarap filmnya, secara
serius dan mengutamakan keunggulan, sehingga memenangkan banyak piala citra
mampu menghasilkan sutradara unggul, maupun bintang film unggul yang
dibimbingnya seperti : Christine Hakim, Slamet Raharjo, Eros Jarot.
g.
Komitmen Tinggi
Yaitu sikap yang Teguh memegang
prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun
dengan dirinya sendiri, serta berusaha menyesuaikan perkataan dan perbuatannya.
Contoh :
Kebanyakan peluki selalu mencantumkan nama
dan tanggal pembuatannya, serta tidak mau menjual lukisannya sebelum dia merasa
layak. Bahkan banyak lukisan yang dibuangnya sendiri, karena ia merasa karyanya
tidak memenuhi kreteria.
2.
Falsafah wirausaha
Sebagai bagian dari
kekhasan wirausaha, berikut ini dikemukakan falsafah dari profil falsafah
wirausaha yaitu :
- Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri.
- Kegagalan usaha harus diterma sebagai pengalaman.
- Kekuatan berusaha datangnya dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain.
- Risiko kegagalan selalu ada, tapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab.
- Adanya keberhasilan berusaha, setelah mengalami kegagalan.
- Wirausahawan yang menghindari risiko rendah tidak ada tantangan dan menjauhi risiko tinggi karena ingin berhasil.
- Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausahawan adalah adanya sikap positif.
- Prestasi total sebuah bisnis, terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausahawan.
- Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
- Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelamahan diri sendiri.
0 komentar:
Post a Comment